Rabu, 28 Mei 2014

Feeling at Home

Hari ini saya merasa sangat damai. Saya di Blitar, di kampung halaman dan bertemu orang-orang yang menyenangkan. Hari ini saya keliling kota; kota yang amat kecil namun tenteram. Suasananya begitu ramai, orang-orang lalu-lalang, jalanan tak pernah sepi namun tidak ada kemacetan samasekali. Saya memperhatikan, di setiap lampu merah rata-rata jumlah mobil yang berhenti hanya dua hingga empat saja. Selebihnya adalah sepeda motor, sepeda, dan becak. Ini sangat berbeda dengan kota dimana saya menempuh studi sekarang.
Di kota ini tidak ada mal sejak dulu dan (semoga) tidak akan pernah ada mal di masa depan. Ini sudah menjadi kebijakan pemerintah yang turun temurun, yang diyakini menjadi penyelamat bagi keberadaan pasar tradisional. Menurut saya pribadi, tidak adanya mal menjadikan kota ini lebih ramah dan tenteram.
Disini sangat nyaman sekali, seperti yang tersirat pada lagu campursari berjudul Blitar. "Blitar kutho cilik kang kawentar," demikian bunyi liriknya. "Blitar, kota kecil nan bersinar," demikian artinya.

Demikianlah... Blitar. This is Blitar!
Saya berdoa semoga Blitar tetap mempertahankan kesan ini hingga di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar