Jumat, 25 Oktober 2013

Tentang Pernikahan Dini

Sehari yang lalu, ketika hendak pergi ke kampus, jalan sedikit tertutup karena ada pesta perkawinan. Ada dua pesta. Saat itu, yang terlintas dalam kepalaku adalah tentang perkawinan itu sendiri. Perkawinan; apa rencanamu tentang perkawinan? Di umur berapakah engkau akan menikah? Berbagai macam pertanyaan bertema sama berulangkali mondar-mandir dalam pikiranku. Akupun sempat teringat akan beberapa kabar mengejutkan yang kudengar kala terakhir kali aku pulang kampung. Devi, tetanggaku yang umurnya lebih kurang tiga tahun dibawahku, sudah punya anak. What the heck! Aku dulu terkejut saat pertamakali mendengar kabar itu. Hmm, kalau si Devi di usia itu sudah menikah, lantas tidakkah ia punya mimpi-mimpi untuk diraih? Apakah ia berpikir bahwa tujuan hidup hanyalah untuk KAWIN? Tidakkah ia tahu bahwa ia bertanggungjawab untuk mengangkat derajat keluarganya? Oh, sangat amat disayangkan, bukan? Menikah di usia dini bukanlah pilihan baik dalam hidup ini. Ohya, ngomong-ngomong bukan Devi saja. Beberapa hari kedepan, tetanggaku yang usianya tiga tahun diatasku, akan menikah. Beberapa pemuda dan pemudi lainnya telah dan akan menikah. What a suck, man! 
Melihat realita ini, aku jadi bersyukur. Bersyukur bahwa aku adalah orang yang beda dari pemuda-pemudi seumuranku di desaku. Aku idealis; punya pandangan sendiri mengenai bagaimana hidup ini seharusnya. Aku punya visi; sebuah visi yang jauh kedepan. Aku tidak memikirkan perkawinan untuk jarak yang dekat. Perkawinan itu masih jauh. Nanti, ketika aku telah meraih kemenangan yang kuidam-idamkan. Aku punya banyak teman di kota, di luar kota, dan di luar negeri bahkan; berbeda dengan kebanyakan kaum muda disini. Kini, kuingin berjuang dan berdoa supaya aku dapat menapakkan kakiku ke titik yang amat jauh dari tempatku berdiri sekarang. Hidupku masih panjang, langkahku masih jauh; kebebasanku masih perlu dipakai untuk melewati petualangan dan tantangan yang beraneka ragam. Aku; aku tidak akan menjadi seorang ayah sebelum menjadi bohemian sejati.  Tuhan memberkatiku. Amin. Tuhan memberkati pembaca. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar