Kamis, 24 Oktober 2013

Tentang Energi Positif

Orang yang dalam hidupnya harus menanggung beban berat, menurutku ada dua macam, yakni; mereka yang karena beban-beban hidupnya memutuskan untuk terjerumus kedalam kegelapan, dan mereka yang berani memutuskan untuk tetap berjuang demi kehidupan yang lebih baik. Tak perlu mengambil banyak contoh; kita lihat saja para pemuda berandalan, pecandu narkoba, orang-orang yang nekat bunuh diri, atau gadis-gadis remaja yang sudah menjajakan dirinya; mereka kebanyakan terjerumus kedalam sisi kelam dunia karena menanggung beban-beban berat hidupnya. Menurutku, sebenarnya mereka masih bisa bertahan, atau hidup selayaknya, sebab, kupikir, sejatinya manusia diciptakan untuk bahagia. Tuhan menciptakan mereka untuk menjadi makhluk yang bahagia. Tugas manusia hanyalah menemukan kebahagiaan itu sendiri. Mereka yang telah disebut diatas mungkin belum atau tidak bisa menemukan kebahagiaan mereka.
Di sisi lain, beberapa penanggung beban berpikir positif dengan melakukan hal-hal yang berguna di tengah terjalnya kehidupannya. Mereka menanamkan sebuah visi untuk kehidupan yang baik di masa depan. Seseorang dengan latar belakang keluarga broken home bermimpi untuk membangun keluarga yang baik dan penuh kehangatan di masa depannya, tidak seperti orangtuanya.  Seseorang yang selalu dihina-hina dan diremehkan, bermimpi untuk menjadi orang kuat dimasa depan, untuk membungkam mulut-mulut tak berguna tersebut. Seseorang yang peruntungannya buruk, berusaha dengan segenap keberaniannya mengadu nasib di kota besar. Mereka semua berjuang, dengan cara dan keyakinan mereka masing-masing. Mereka berperang dengan rasa sakit, kebencian, dan kemalangan. Mereka berjalan dan terus berjalan, diiringi manisnya indah persahabatan, cinta, dan kemungkinan-kemungkinan mewujudkan impian. Merekalah calon-calon bukti bahwa kehidupan yang kurang baik masih bisa diperjuangkan. Merekalah calon orang-orang berguna bagi bangsa dan tanah air ini. 
Aku ingin mengucap seribu salam hangat pada mereka semua, mereka yang hingga kini masih berjuang diantara kenyataan dan harapan. Untuk mereka yang berani melawan kemalangan dan kepedihan, kuserukan kata-kata penyemangat, bahwa mereka tak sendirian. Untuk mereka yang tengah berjuang sendirian di tengah dinginnya malam berbadai, kuberikan pelukan terhangat tanda persaudaraan. Ya, kita semua sama. Kita saudara. Marilah, mari, wahai kawan para pengelana yang menanggung beban-beban berat, kita percaya pada harapan, persahabatan, dan cinta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar