Minggu, 27 Oktober 2013

Safe Haven

Judulnya sama persis dengan film Hollywood; tapi aku sedang tidak berbicara tentang film. Aku ingin berkata beberapa hal tentang rumah dan desaku. Bagiku, kini, desa adalah tempat paling nyaman. Hal ini terbukti setiap kali aku harus kembali ke Malang, rasanya berat sekali meninggalkan kehidupan yang damai disana. Berat sekali meninggalkan bapak, nenek, kakek, Belle si anjing kecil dan juga Blacky, dan semua handai taulan; seperti sore ini. 
Hari ini terasa cepat sekali. Rasanya waktu tidak adil kala sedang bersama dengan orang-orang tercinta. Rasanya, aku baru saja mengobrol dengan pak Harto, tetanggaku; eh, nyatanya aku sedang berada di kamar kost mengetik baris kalimat ini. Rasanya aku baru saja beramai-ramai ikut rombongan ke kantor desa untuk menyoblos kepala desa periode kedepan, eh, nyatanya aku barusan berlatih presentasi untuk besok. Hmm, mau tidak mau, hidup harus berlanjut. Aku harus keluar dari zona aman dan nyaman di desa untuk beradu di kota. Hmm, aku berkata 'zona aman' dan sadar bahwa untuk menggapai sesuatu, kita terkadang harus mengorbankan kebahagiaan pribadi kita. Nahh, lagi-lagi Viva la Vida! Sekalipun engkau sehari dalam kehangatan dibawah atap rumah dan sebulan dalam kegentaran dan kerasnya medan perjuangan, hidup harus berlanjut. Viva la Vida, pembaca!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar