Kamis, 02 Januari 2014

Di Desa

Di liburan ini, saya jarang sekali menghabiskan waktu dengan pemuda-pemuda desa. Padahal, dulu di masa kecil kami sering bermain bersama. Merekapun mengenal saya. Setelah merenung sedikit, ternyata itu semua karena mereka sudah ketinggalan jauh; juga, karena yang saya kenal baik dulu, sekarang sudah merantau ke berbagai daerah di Indonesia dan Asia ini. Bukannya sombong, karena tak ada hal yang dapat saya sombongkan. 'Ketinggalan' maksudnya ialah pola pikir. Karena mereka tidak kuliah dan sebagian tak lulus SMP, yang mereka tahu hanyalah: kerja, menonton konser dangdut, minum oplosan*, dan kawin. Yah, begitulah ritme hidupnya. Saya tak begitu peduli dengan mereka. Khusus untuk sanak saudara dan kawan-kawan, saya mau membantu dan mendukung mereka. Jadi ketika liburan di Blitar, saya kebanyakan di rumah. Saya lebih suka menikmati keramahan kehidupan di desa; tanpa masuk dalam kehidupan mereka yang telah saya sebutkan tadi.

*oplosan=minuman keras yang sudah dicampur dengan bir, atau coca-cola, atau tebs, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar