Rabu, 29 Januari 2014

As Cold As The Night

Benar-benar hari yang panjang! Saya pulang dengan rasa nyeri di sekujur badan karena kram saat bermain futsal. Pertandingannya seru, tapi sekali lagi; stamina tak begitu mendukung. Bagaimanapun, ternyata futsal ini benar-benar bisa jadi sarana untuk lebih menyatu dengan teman-teman baru. Apa yang saya katakan pada topik yang sama jauhari yang lalu mungkin adalah kesan awalnya saja. 
Setelah selesai, saya pulang dengan iringan lagu As cold as The Night-nya Bagas, kawan saya yang mengupload karya kerennya ini di soundcloud. Jalan besar Ijen yang kala itu sedang basah memantulkan bias-bias lampu taman, dipadu dengan kilau-kilau kendaraan bermotor. Sementara lagu masih terus mengalun, angin petang hari bertiup, menggoyangkan dedaunan tetumbuhan di taman sepanjang jalan. Suasana yang sangat memorable! Saya merasa begitu damai dan terhibur oleh keindahan jalan itu.
Perjalanan pulang begitu menyenangkan hingga saya sampai di daerah Bandulan. Motor mogok kehabisan bensin, dan hujan deras turun tiba-tiba. Cocok. Dengan usaha berat, saya menahan kaki yang masih kram dan menuntun motor ke toko bensin terdekat. Sementara si motor sedang minum, hujan bertambah deras. Jalanan menjadi sepi. Saya lihat orang-orang berteduh dan menunggu redanya hujan, namun, saya segera beranjak pergi, menembus hujan yang derasnya menutup pandangan sejauh 6 meter. Udara begitu dingin; kaki yang nyeri terasa semakin sakit karena hawa dingin yang menusuk kulit. Saya merasa sendirian dan lelah. Kehujanan menimbulkan rasa kesendirian dan dingin; selalu! Namun, diatas semua peristiwa ini, saya bersyukur atas hari ini; juga termasuk motor mogok plus kehujanan, karena ini adalah bagian dari tantangan hidup saya. Suatu proses untuk pendewasaan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar