Selasa, 01 April 2014

Casablanca Again

 Minggu ini ada banyak tugas dan presentasi. Ada banyak hal yang harus diselesaikan. Saya harus menulis essai berisi minimal 1700 kata, presentasi di hari Rabu dan Jum'at, menyelesaikan karya puisi, dan mengerjakan kira-kira dua tugas dari dua mata kuliah berbeda. Saat menulis posting kali ini pun pikiran saya tidak sepenuhnya tenang. Dengan bantuan secangkir kopi hitam, pisang goreng, dan iringan instrumen Ballad Pour Adeline, saya bisa rileks sedikit. Ohya, semangat juga datang karena tidak lama tadi saya melihat foto-foto Casablanca; foto-foto saat ia jalan-jalan bersama sahabat-sahabatnya.
Casablanca menawan sejak dunia memperlihatkan dia kepada saya, semenjak masa ospek fakultas dan universitas. Kami berkenalan, kemudian seterusnya hanya berkomunikasi lewat pesan, dan itupun jarang. Kadang-kadang, kami bertemu langsung; di parkiran, di halaman gedung D, di lantai satu gedung Q3, dan di jalan, meskipun semua ini sangat jarang. Satu pertemuan seringkali membuat saya amat senang.
Ia kini aktif berorganisasi, sementara saya tidak ikut kegiatan apa-apa di kampus demi menekuni sesuatu. Saya sendiri tidak suka ikut organisasi. Maka, ya ini resikonya, saya jadi tak punya kesempatan untuk menjadi salah satu bagian dari hari-harinya. Ah, sekali lagi; karena perasaan tak punya apa-apa, saya tak ada cukup nyali untuk melakukan sesuatu untuk hal ini. It's just like Ebiet G Ade's song.
Hmm, saya pikir ini cukup sampai sekian. Ternyata waktu berlalu cepat sekali. Lima lagu sudah berlalu. Forever in Love mulai sampai pada nada-nada penutup. Saya kembali kepada tugas-tugas. Goodbye!!!
God bless You!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar