Senin, 07 April 2014

Lihatlah Cakrawala

Sore ini saya pulang ke Blitar lagi untuk menyelesaikan urusan menyebalkan dengan si polisi gila. Saya berangkat sendiri. Syukurlah langit cerah sepanjang  jalan, sehingga kali ini saya berkesempatan menikmati pemandangan sore hari yang amat sangat jarang saya temui, sambil melaju pelan dengan diiringi musik-musik syahdu. 
 Ketika memasuki wilayah kabupaten Blitar, ada perasaan yang berbeda. Hati saya dipenuhi kedamaian dan kehangatan yang tak terkira ketika melihat cakrawala yang sedang penuh dengan kilau cahaya jingga keemasan di barat. Jalan mulai tampak gelap dan lampu-lampu di pinggir jalan menyala. Di tepi jalan, ladang padi yang luas tampak bergelombang tertiup angin, seperti ombak di pesisir. Kegiatan-kegiatan orang di penghujung hari mulai tampak. Penjual gorengan yang bersiap-siap, lalu-lalang para ayah yang menggandeng keluarganya, anak-anak berangkat mengaji, dan jalanan yang penuh dengan truk dan bis yang sibuk mengejar waktu; semuanya tampak jelas dan mengena di hati, sehingga saya mengingatnya hingga sekarang. Sunyi & syahdu! Sore ini sungguh terasa damai sekali. Serasa, saya sedang berjalan menuju rumah Tuhan. Damainya tak terkira!
Saya membentangkan tangan kiri, membiarkan telapaknya menyentuh ilalang di tepi jalan. Sapaan alam! Cara alam menyampaikan hadiahnya sungguh menakjubkan. Kedamaian, itu hadiahnya. Rupanya sore ini alam menyambut kedatangan saya, si petualang ini, dengan keindahan sederhananya yang memukau.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar