Senin, 30 Juni 2014

Sepinya Syahdu

Sejenak rumah dan lingkungan terasa sepi. Bapak telah berangkat ke masjid untuk shalat tarawih, bareng dengan tetangga-tetangga. Tak ada siapa-siapa di sekitar. Yang terdengar kini adalah suara getaran pita dari langit; suara pita layang-layang malam dan suara alam (suara jangkrik, serangga malam, dll). Suasana seperti ini sudah biasa di desa, namun sayang saya tak bisa keluar untuk menikmatinya karena kini sedang sakit. Namun, meskipun sakit, rasa aman dan tentram sangat mendukung kesembuhan (kalau di rumah). Kalau di kost, berbeda lagi ceritanya. 
Sekarang biarkan si pelamun ini menikmati sajak-sajak dan puisi orang-orang, diiringi nyanyian syahdu dari gelap dan keheningan malam.

Kini biarkan alam menyapa,
biar tanah kelahiran menimang-nimang
sang pengelana
bagai bayi dalam pelukan ibunda
jauh terpencil
dari hiruk pikuk dunia

(Sapaan Ibunda by Unknown)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar