Kamis, 12 September 2013

Pikun

"Dasar pikun!"
"Haagggghhhhhh"
Entah bagaimana tadi aku mengumpati diriku. Aku pikun. Sudah sejak lama. Dan sore ini, ketika membeli bensin di toko langgananku, kusadari bahwa STNK berada di saku jaket, bukan di dompet seperti biasanya. Saat penjaga toko mengisi tanki, kuambil STNK dan hendak memindahkannya ke dompet. Nahh, setelah itu pikun menyerang tiba-tiba. Entah bagaimana aku sudah lupa bahwa ada STNK di tanganku, mengeluarkan uang dari dompet dan membayarkannya, lalu memasukkan dompet kembali dan lupa akan STNK. Setelah itu kutinggalkan toko dan ke minimarket untuk beli margarin, lalu pulang. Sampai di kost, baru kutahu bahwa STNK sudah tidak ada di saku jaket maupun di dompet. Saat itulah aku benar-benar marah pada diri sendiri. Kumaki-maki sendiri 'kepikunan' ini. Maka bersegeralah kutancap gas motor dan melaju dengan kecepatan out of maximum. Seratus duapuluh lebih, spidometer berkata. Sesampainya di toko, syukurlah bapak penjaga toko sedang terlihat membolak-balik kertas asing yang ditemukan seorang pembeli yang saat itu juga masih di tempat. Syukurlah, ia ketemu. Aku berterimakasih pada seorang bapak yang menemukannya dan memberikannya pada penjaga toko. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar