Selasa, 10 September 2013

Cintaku Kandas Di Dapur

Judulnya alay, ya. Well, that's as suck as what happened. Di tiap jenjang hidup, aku selalu punya 'seseorang' yang jadi pujaan tiap hari. Kala masih di SD, aku suka banget sama yang namanya Ayu. Dia bukan teman satu sekolahan, melainkan teman..eh, kenalan di gereja, eh..entahlah aku bingung menyebutnya apa karena aku tak pernah bicara padanya(You are suck, young Septian!). Di usiaku itu, tentu aku belum tahu tentang cinta, namun tentu aku bisa menamakannya suka karena tiapkali melihat wajahnya, hatiku senang. Oh ya, by the way dia itu rambutnya sebahu, hitam, lurus. Wajahnya? Tak perlu ditanya, setiap cewe yang kukagumi selalu merupakan primadona di tempatnya masing-masing. Nahhh, karena kepayahan Septian kecil, hilanglah sudah segala rasa itu sebab ia tak pernah mengajak bicara gadis itu hingga ia pindah ke Medan dan menghilang untuk selamanya. Anak yang malang! 
Septian dulu nama panggilannya Septi. Seberapapun payahnya dia, banyak juga cewe yang suka padanya. Bahkan, ia pernah ditembak cewe(hahahahaha, saatnya berbangga). Namanya Lenny, dia teman satu kelas Septi(Septian kecil maksudnya). Dia adalah salah satu cewe tercantik seangkatannya. Yang tercantik lainnya adalah Putri(kamu pasti tahu dia kalau dulu kamu pernah jadi penonton setia 'Star Dut' di Indosiar. Nahh, kejadiannya begini; semua berawal dari si Septi yang selalu jadi 'canda booster' kelas. Teman-temannya menyukainya, juga si Lenny. Kejadiannya tepat pada saat Lenny dan kawan-kawan mengerjakan tugas akhir di rumah Septi(by the way ini sudah kelas enam atau lima, aku lupa). Saat itu Septi kerapkali bikin temen-temennya tertawa(entah bagaimana dulu aku bisa melakukan hal sedemikian). Lenny menjadi amat gemas padanya. Nahh, pada saat mau ambil peralatan makan di dapur(ceritanya lagi butuh piring ato apalah buat makan sesuatu), Lenny mengunci pintu dapur. Septi yang kala itu hanya satu-satunya orang yang bersamanya di ruangan itu kaget. Lenny kemudian berkata "Ihhh, Septi, kamu kok lucu banget sihhh!!!". Lalu ia mendorong Septi ke tembok, kemudian berkata lagi "Kamu mau jadi pacar aku?". Si Septi tentu kaget. Bagaimana ia menjawab? I was suck, reader! Aku payah, pembaca budiman....Aku tak ingat apa reaksiku kala itu karena aku benar-benar menyesali hal itu. Aku dulu memang juga suka, tapi karena kepayahanku...aku melakukan suatu hal payah yang aku sudah lupa. Pokoknya akhirnya Lenny tidak jadi jadian denganku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar