Setelah beberapa tahun, baru
kusadari kalau pribadiku sudah jauh berbeda. Jika diambil titik awal
perubahannya, kutunjuk saat aku mulai meninggalkan kehidupanku di desa dan
masuk seminari. Sebelum saat itu, orang-orang dan juga aku sendiri mengenal
pribadi ini sebagai orang yang ssuka bergaul dan punya banyak teman, serta amat
ramah pada semua penduduk desa. Kini, entah secara perlahan aku menjadi tidak
suka akan keramaian. Mungkin beberapa dikarenakan setiap kali menghabiskan
waktu di desa, banyak teman-teman baikku yang sudah tiada(merantau maksudnya).
Ditambah, setelah lama tidak berbaur dengan penduduk desa, orang-orang tidak
mengenali aku yang baru. Mereka pangling, lalu pangling dua kali lipat,
kemudian lupa. Nahh...kini aku bagai orang asing kalau di desa, kecuali
orang-orang terdekat. Tetangga-tetangga di rumah lamaku, di gang selatan,
sedulur-sedulur di gang utara timur, dan sedikit tetangga rumah nenek dimana
aku biasa berada tiap liburan. Aku merasa jadi pendiam, padahal aku ini orang
yang menyenangkan(menurutku).
![]() |
As lonely as the man |
Tentang Kesendirianku
Di tempat tinggal di
Jedong, rasa kesepian kerapkali menggerogoti hidupku. Serasa kekuatanku
melumpuh satu persatu. Semangat, keceriaan, dan sukacita serasa tererosi oleh
kesendirian. Hal yang sangat fatal ialah bahwa kegelisahan selalu membelenggu,
membuatku terus merasa terbebani akan masa depan dan tanggungjawabku. Rasa
pesimis menang dalam pergulatan batin, mendorongku ke titik terpojok
keterpurukan. Gelap. Hidupku gelap, keluhku seringkali. Aku memang tak suka ikut
organisasi-organisasi di kampus, namun kurasa aku sudah cukup punya banyak
teman baik yang seringkali membuatku tertawa dan bahagia. Setiapkali
meninggalkan kampus yang ramai dan penuh keceriaan bersama kawan-kawan dan
kembali ke kediamankku yang sunyi, belenggu kesendirian sudah menanti. Suatu
hari bisa berakhir tanpa hal itu, namun suatu hari bisa jadi jam-jam gelap
dalam hidupku saat kesunyian menari-nari diatas keceriaan dan kehangatanku.
Sungguh, ini semua belenggu! Ohh tidak. Maaf; aku memang sulit mensyukuri
apa yang ada. Hmm...aku harus lebih mendekatkan diri pada Tuhan, kurasa.
Gambar: http://www.hot-lyts.com/graphics/category/images/lonely-man
Tidak ada komentar:
Posting Komentar