Minggu, 11 Agustus 2013

Keluarga Utuh

Selain terkesan dan terpesona akan sosok seorang ayah, aku juga mengagumi keluarga; keluarga yang utuh. Ada berbagai perasaan bercampur ketika melihat atau menjumpai sebuah keluarga yang utuh dan rukun. Mungkin di satu sisi hati ada rasa kagum; dan rasa itu membuatku mengucap doa singkat "Ya Tuhan, syukur kepada-Mu bisa melihat keindahan cinta mereka, berkatilah keluarga itu, ya Tuhan, semoga mereka menjadi berkah satu sama lain dan juga bagi dunia yang melihatnya". Rasanya hatiku ikut senang setiap kali melihat ada seorang ayah yang penuh kegembiraan, ibu yang penuh kelembutan, dan anak-anak yang lucu. Meski gembira melihat keindahan semacam itu, sisi lain hatiku juga menyimpan rasa iri, sedikit sekali. Hmmm...mengapa ya, aku tidak mempunyai yang semacam itu, pikirku kadang-kadang. Luka masa lalu terkadang masih mempuat pilu. Terkadang menjelma menjadi kesendirian yang amat gelap, terkadang menjadi keterpurukan tingkat tinggi. Namun, syukurlah meski kadang terpuruk sangat dalam, aku masih bisa selamat. Tekad adalah apa yang menyelamatkanku, menenteramkan hati kala dilanda kesedihan. Tekadku ialah membangun keluarga yang penuh berkah. Aku tidak ingin nanti anak-anakku merasakan perasaan yang seringkali membuatku terpuruk. Aku tidak ingin mereka sepertiku, yang hanya bisa melihat kehangatan cinta keluarga orang lain dari sisi luar dunia yang gelap dan dingin. Tidak. 

1 komentar: