Selasa, 20 Agustus 2013

Antara Mimpi dan Tanggungjawab

Sudah tak dapat lagi aku mengelak akan kenyataan bahwa aku harus memikirkan masa depanku. Aku kini penuh ambisi, sedikit menggebu. Akupun juga penuh keraguan, terpojok oleh rasa takut dan beban-beban pikiran. Aku kini adalah antara mimpi dan tanggungjawab.
Semua telah kurencanakan dan kucanangkan dalam hati, bahwa aku ingin jadi orang yang bahagia. Aku ingin memiliki rumahku sendiri, mobil keluarga, motor impian, pekerjaan yang tidak terikat, dan orang-orang tercinta dalam kemenanganku. Mimpi untuk menginjakkan kaki di kota impian, Roma, juga tak pernah surut untuk mengusik hatiku. Itulah mimpi-mimpi. Hidup akan sangat indah ketika berada dalam perjuangan hingga menggapai semua itu. Namun, aku juga punya tanggunjawab yang besar terhadap keluargaku. Tidak mudah mencapai segala impianku karena tanggungjawab-tanggungjawab di bahuku. Bagaimana nanti ibu dan dimana ia akan tinggal adalah salah satunya. Menjunjung derajat keluarga, kewajibanku. Rumah yang ayah tinggali entah bagaimana aku perlu membuatnya lebih setara dengan tetangga-tetangga. Biaya pedidikan Frida, adikku, dan masih akan ada banyak lagi. Tidak mudah, memang, bermimpi itu. Inilah tantangannya. Hmm..sekali lagi, keteguhan hati sangat kuperlukan. Entah bagaimana aku harus berteguh hati. Tuhan memberkatiku. Amin.+

Tidak ada komentar:

Posting Komentar