Senin, 16 Desember 2013

Seharian Di Kantin

Siang ini, setelah menyelesaikan ujian akhir salah satu mata kuliah, kawan-kawan mengajak makan di pujas, karena nanggung rasanya jika langsung pulang. Kala itu hujan turun dengan derasnya, hingga menjebak kami di kantin berjam-jam. Ada Mimir, Encee, Ran, Dewi, Fisa, dan kami the guys of GG alias Manyun, aku, Rendi, dan Oni. Para cewek sebelumnya duduk di pinggiran. Kala hujannya jadi tambah deras, mereka merapat ke meja GG guys. Di tengah derasnya hujan, kami ngobrol tentang banyak hal. Suasana yang begitu nyaman nan aman. Ngomong-ngomong, bersama teman-teman adalah salah satu zona nyaman yang paling aman dalam hidupku saat ini. Aku suka sekali, kala Encee, teman kami yang mungil nan bijak, bertutur sepatah-dua patah kata pada GG guys. Senang sekali mendengarkan pendapat teman-teman lain tentang diriku. Aku juga senang, kala obrolan kami melantur kepada hal-hal yang bersifat pribadi; sangat pribadi. Kami telah begitu dekat, hingga kami tahu apa yang tersembunyi dalam diri yang lain. Tak terkecuali tentang perasaanku saat ini. Awalnya, aku terus menyembunyikannya, keterpesonaanku akan satu teman yang bernama Magna. *Jika engkau familiar dengan bahasa Latin, maka engkau  tak akan kesulitan menebak siapa nama aselinya. 
Saat hujan bertambah deras dan matahari semakin menurun di ufuk barat, satu dari kami mengajak main "Truth or Dare." Ini adalah permainan yang begini; sebuah penunjuk diletakkan di tengah-tengah. Kami duduk melingkar. Benda penunjuk diputar, dan bila penunjuk mengarah pada salas satu dari kami, maka ia harus memilih Truth atau Dare. Truth adalah berani menjawab pertanyaan-pertanyaan dari teman lain, sekalipun privasi. Dare berarti berarti berbuat seperti yang diminta peserta lain. 
Permainan dimulai. Aku punya catatan buruk setiap kali bermain ini. Benar saja, aku kena lima kali, paling banyak dibanding yang lain. Berhubung suasana tidak mendukung, maka aku harus memilih "truth" yang berarti teman-teman bebas bertanya apapun tentang diriku. Dan,,,terbukalah rahasia tentang keterpesonaanku pada Magna, seorang teman sekelas kami. Ya, aku sudah lama suka Magna ini. Sejak pertamakali bertemu, dan seterusnya hingga kini. She's the first and lasting! Perasaan itu hidup, mengailir dalam hati dan memberi warna setiap hari. Aku tak kunjung mengungkapkannya, karena aku pikir, aku sudah merasa sangat nyaman menjadi temannya. Beberapa alasan lain yang juga tak kalah kuat membatasi ruang gerakku. Aku memang sengaja melakukan ini, karena tidak ingin semua hal indah yang telah ada menghilang.  
Ya, sampai disini saja keterkagumanku padanya.
Ia begitu dekat beberapa hari yang lalu. Damai sekali hati ini kala menyebut namanya. Namun, untuk saat ini aku terdiam dalam permenungan; tentang  benarkah apa yang kulakukan ini. Aku menjadi takut dan terpuruk, teristimewa setelah mengungkapkan hal ini dalam "Truth or Dare" hari ini. Magna, apakah hanya akan sejauh ini tentangku dengannya. Sungguh, aku terdiam. Dalam perjalanan pulang ke kost, tubuhku serasa mati rasa. Aku begitu lemas. Disamping aku pulang dengan perasaan senang sehabis bercengkrama ria, aku merasakan kegundahan siap mengepung diriku malam ini. Kegundahan tentang sikapku dan Magna. Hmmm..entahlah, bagaimana kelanjutannya.
Game "T dan D" itu sungguh mengasyikkan dan mempererat, namun begitu mendebarkan jika engkau punya keberuntungan yang tidak baik. Seorang teman hari ini harus mengungkapkan bahwa ia mengagumi si X, yang pada saat itu ada di situ bersama kami. Sungguh, bukan aku saja korban T dan D sore ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar