Senin, 24 Februari 2014

I Love You With Affection

I love you with affection. I still care about you Magna, Casablanca and Rose! I am happy seeing you happy, as I am happy to see my friends happy. Saya mengasihi kalian. Saya inginkan kebahagiaan kalian, seperti saya berharap kesuksesan untuk kawan-kawan saya. Tak enak melihat satu dari kalian mengeluh tentang hidup ini. Maka berbahagialah! Jangan terlarut dalam duka dan keputusasaan! Yeah, that's it. Saya tak pandai berkata-kata, namun sekiranya kata hati saya menjadi doa untuk semua!

Posting Foto

Pergi ke pantai sebelum kuliah; kapanlagi kalau bukan di hari Kamis 20 Februari yang lalu. Ini pantai Bajulmati; tidak jauh dari pantai Goa Cina yang dikunjungi sahabat. Perjalanannya cukup melelahkan karena jauh dan jalan yang berliku-liku. Namun, itu sangat menyenangkan! That was a legendary trip! Berikut ini foto-fotonya, silahkan disimak! Catatan: beberapa foto diambil oleh kawan saya, Satrio.




Kami melaju seperti Walcott dan Sterling!

El Pistolero & CR7
Satrio, akhirnya kefoto juga. Hasil jepretan Rendi lumayan ternyata.
Manyun bro! Gokil bro!

Menurut saya ini hasil jepretan terbaik Rendi.

Jembatan Jembitan. Matahari terik; bau pantai mulai tercium.

Foto ini berkata: We are winners of the world!
Self-Io-and Buddies. Dengan begini, semua kefoto.






Hey bro with the white t-shirt! What are you doing!

World-class cameraman!!

Ooni bro!



Minggu, 23 Februari 2014

Cinta + Kasih = Bahagia + Makmur

Beberapa sumber yang saya baca mengatakan bahwa beberapa wanita tak butuh janji 'kesetiaan' dan 'cinta apa adanya' dari seorang lelaki yang hendak mempersuntingnya. Ketampanan dan ketulusan bukanlah modal baik bagi mereka. Yang dicari adalah 'kualitas diri.' Pribadi yang memiliki hidup berkualitas tentu memiliki prospek hidup yang cerah, yang memberikan cukup kenyamanan untuk seseorang yang dicintainya. Tentu suatu hubungan pacaran akan berlanjut ke jenjang yang lebih dewasa; ke suatu fase kehidupan dimana cinta harus berjalan beriringan dengan tanggungjawab. Kalau boleh saya menyimpulkan begini; seorang pria akan tampak tampan dan cocok untuk mempersunting wanita apabila dia punya prospek cerah dalam hidupnya.
Kalau menurut saya sih, pola pikir ini sebaiknya tidak dicerna mentah-mentah, karenea nanti jadinya malah matre. Harta dan jaminan hidup memang penting bagi kehidupan, namun, perannya tak akan lebih penting daripada kehadiran cinta itu sendiri. Kebahagiaan memang dapat diperoleh dengan uang yang banyak, namun tak seharusnya seseorang selalu mengandalkan uang. Kalau boleh saya berkata; wanita tak perlu khawatir dengan masa depannya dengan pria yang dicintainya. Tak perlu khawatir soal kekayaan, karena seseorang akan mengusahakan yang terbaik untuk yang dicintainya.

Sabtu, 22 Februari 2014

Ketika Kau Melambung

Seseorang berharap bertemu dengan saya besok. Kegembiraan saya melambung. Serasa ada rindu yang terselip pada kata-katanya. Entah betul-betul ada atau tidak; saya bahagia; pun demikian saya tidak akan berharap terlalu banyak. Harapan yang menggebu kadang dapat memukulmu kelak. 
Pertemuan ajaib saya dengan dia satu setengah tahun yang lalu berbuah pertemanan yang indah. Entah bagaimana; kami sangat jarang bertemu, namun karena sudah mengenal sejak lama, setiap perbincangan terasa nyaman. Ini pertamakalinya, saya mencintai seseorang dengan menjadi teman. Loving someone with affection. Saya senang apabila suatu saat saya dipercayainya dan kami jadi sahabat. Atau, jika Tuhan mengijinkan; hal yang lebih ajaib terjadi. Bagaimanapun, semua kembali kepada prinsip awal; jangan berharap terlalu banyak; tetapi jangan berhenti berusaha!

Senin, 17 Februari 2014

Tentang Bencana

Suasana hati setiap orang mungkin sedang tidak sepenuhnya damai saat ini. Setelah gunung Kelud, gunung lain dikabarkan erupsi. Kemungkinan terburuk, gunung-gunung berapi yang berada dalam cincin api meletus bergantian. Entah bagaimana jadinya jika hal itu benar. Namun, tentu tidak mungkin Tuhan membiarkan kita semua musnah dalam satu serangan besar. Bencana gunung meletus mungkin adalah pengingat untuk kita manusia, bahwa alam itu tak tertandingi. Tak ada benda yang dapat mengalahkan kekuatan alam. Sekuat-kuatnya militer Amerika, tak akan dapat menakukkan kekuatan Tsunami, gunung meletus, ataupun segitiga bermuda. Tak akan bisa. 
Mungkin sang alam ini sedang merintih kepada Tuhan karena manusia tak ramah padanya; lalu Tuhan memberinya kehendak untuk mengingatkan manusia agar lebih bersahabat dan ramah dengan alam. Maka jadilah teguran dari sang alam itu sendiri. Dia yang memberi kita tempat yang nyaman untuk tinggal telah terusik dan terinjak-injak martabatnya. Kini, biarkanlah dia mencoba mengetuk hati setiap orang untuk sadar, meski hanya akan ada sedikit saja. 

Sabtu, 15 Februari 2014

Semangat

'To be what I am supposed to be," demikianlah mentalitas dan spiritualitas saya saat ini. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai hal-hal besar. Kini saatnya saya berlari untuk lebih dekat dengan impian-impian yang masih hanya bisa dinikmati dalam angan. Saatnya dengan perlahan meraih kehidupan yang cerah dan damai. Saatnya memberikan sapaan lebih kepada orang-orang terkasih; keluarga. Kini sudah waktunya untuk mengejar cinta dan keluar dari zona keraguan untuk mengungkapkannya. Tentu saya tak akan membiarkan lagi rasa cinta dan kasih dikorbankan lagi oleh keraguan untuk mengungkapkan. Sudah saatnya kini untuk membuat hidup ini lebih cerah!

Senin, 10 Februari 2014

Tentang 'Engkau'

Surat untuk 'engkau:' 
Wahai engkau yang seringkali membuatku sulit berkata-kata, tak sering namun juga tak jarang, engkau membawa seberkas cahaya untukku. Senyum dan tatapanmu selalu merubah banyak hal dalam pikiranku; membuatnya teracak-acak sehingga tak ada kata yang terpikirkan untuk membalas sapamu. Untuk ini, maaf. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin kusampaikan. Hanya saja, aku ragu pada ruang dan waktu.
Sejauh pertemuan ini, engkau memberiku dua hal; yang begitu mengena dan tak terlupakan. Yang pertama adalah bahwa tasku yang berselempang satu, yang berwarna cokelat, cocok dengan kaos berkerah berwarna abu-abu. Kecil. Hal ini sederhana, tapi entah mengapa aku selalu mengingatnya. Yang kedua adalah bahwa ketika merasa panas berada di suatu ruangan, sebaiknya kita tidak mengipasi badan, karena itu hanya akan menunda panasnya. Jadi biarkanlah panas itu berdiam di tubuh untuk beberapa saat; lalu perlahan dan pasti akan hilang dengan sendirinya. Plus, bau ketek tak akan menyebar kepada orang lain. Hal yang kedua ini juga kecil, namun aku mengingatnya selalu.
Wahai engkau, setangkai bunga casablanca yang tumbuh di taman tetangga, engkau menaburkan aroma kebahagiaan. Wangi semerbak melintasi rumahku, warna putih yang lembut memancar; namun sayang, keinginanku untuk meraihmu akan membuat keindahan itu layu. Tak mungkin aku menyelinap dan mencabut si putih harum, karena itu hanya akan membuatnya layu, meski sudah ditanam lagi. Barangkali aku bisa menunggu sang bunga menghasilkan benih baru, lalu mengering. Kuharap angin, serangga, atau burung membawa benih benih itu ke tamanku, sehingga casablanca akan tumbuh lagi dan aku bisa memiliki  keindahan itu seutuhnya.

Minggu, 09 Februari 2014

Good bye, Sister Mirjam Anita

"Selamat jalan, suster Mirjam Anita," kalimat inilah yang mungkin setiap orang sisipkan dalam doa mereka pada misa(ibadat) arwah dan pemberkatan jenazah biarawati Mirjam Anita pada siang hari ini. Umat, imam, dan biarawati-biarawati berdatangan memenuhi kapel kecil di sudut jalan Bandung, kota Malang. Jenazah tergeletak di dalam peti di depan altar. Jemaat yang datang silih berganti mengucap doa di sekeliling peti. Ketika organ berdentang, semua yang hadir menyanyikan lagu-lagu sedih untuk mengiringi imam menuju ke altar. Misa telah berlangsung. Dengan membawa bertumpuk-tumpuk rasa kehilangan, saya mengikuti ibadah itu dengan khidmat. 
Suster Anita ini adalah sosok penting bagi hidup saya. Oleh karena beliaulah, saya selamat dari suatu ancaman yang berbahaya bagi hidup saya. Oleh karena beliau pulalah saya bisa kuliah sampai sekarang. Beliau lebih dari sekedar biarawati yang hidup di biara. Beliau berkarya, menjadi teladan, dan memberi cahaya pada hati banyak orang dengan tutur kata halus dan guyonan-guyonan yang menggigit. Bahkan, di saat beliau sedang kritis, beliau tak kehabisan rasa humor. "Lihaten, simbah lama-lama jadi kayak bayi kalau gini terus," kata suster Anita ketika sedang bosan berbaring di rumah sakit. "Saya kalo gini keliahatan kayak nenek-nenek atau orang pincang habis kecelakaan?" Kata suster Anita pada suatu ketika beliau menaiki tangga menggunakan tongkat pembantu berjalan. Demikianlah secuplik kenangan bersama beliau. 
Di siang hari yang terik, di sudut kota yang hening, imam berkhotbah. Katanya, suster Anita telah selesai dengan tugas-tugasnya di dunia ini. Sudah saatnya kini beliau berbahagia karena Sang Bapa di surga yang telah rindu padanya memanggilnya kembali ke pangkuan-Nya. Ya, semoga beliau segera bertemu dengan Sang pencipta. Semoga keluarga beliau, keluarga besar biara sang timur, dan semua orang yang ditinggalkan termasuk saya, dibimbing dan diberkati Allah dalam perjalanan hidup yang masih panjang ini. Semoga kelak kami semua dapat menyelesaikan tugas hidup di dunia ini dengan baik.
Bantuan Kata-kata:
Kapel = gereja kecil
biarawati = perempuan-perempuan yang membaktikan hidupnya untuk kehidupan menggereja
suster = nama panggilan untuk biarawati
 misa = ibadah
organ = alat musik semacam piano,
altar = meja persembahan dalam ibadat
imam = pastor

Senin, 03 Februari 2014

Tentang Sapaan

Orang akan mengirim pesan apabila sedang rindu karena jarang berjumpa dengan seseorang. Ini merupakan salah satu bentuk sayang dan rasa 'care' seseorang kepada yang lain. Seperti Lukman Sardi yang selalu menjaga kontak dengan orang-orang tercintanya meski terpisah jauh; demikian juga saya sesekali menyapa kawan, keluarga, dan orang yang saya sukai ketika sedang rindu. Senang sekali rasanya mendapati seorang sobat membalas sapaan rindu dengan candaan lepas gaya lama. Bagaimanapun, biasanya, kawan-kawan saya selalu menyapa terlebih dahulu.
Contohnya adalah percakapan sms ini:
 Sta: "No sempak kamu berapa?"
Saya: "Salah sms to Sta?"
Sta: "Wkwkw, gak sep pancen iseng ae"
Saya: "Nomor sempakku wis nggak ketok Stan, wis jebol bolong bolong soale"
Sta: "Hahahahaha...wkwkkw....   Sep, awakmu ndek Blitar to? yak apa kabare??"
dan seterusnya. Demikianlah; terkadang pesan pesan semacam ini membuat saya kaget. Ketika sedang khusuk-khusuknya beribadah, tiba-tiba ada pesan-pesan berisi sempak muncul di layar ponsel. Begitu mengejutkan; namun membahagiakan karena dari sahabat. Sapaan dari kawan-kawan dekat selalu menciptakan suasana baru di hati saya. Mereka adalah salah satu alasan penting mengapa saya bersyukur atas hidup ini.
Disamping kawan, senang juga rasanya ketika seseorang yang saya cintai menyapa balik dengan sejuta keramahan. Saya tak begitu kreatif dalam mengungkapkan rasa perhatian. Menanyakan kabar sekiranya adalah hal terbaik yang saya bisa lakukan. Namun sayang, saya perlahan menyandarkan harapan akan dia yang selama ini saya kejar. Untuk suatu alasan yang berhubungan dengan percakapan, saya urungkan niat saya. Maka hiduppun berlanjut dan rasa sedih akan sendirinya tergusur oleh kebahagiaan memiliki teman-teman baik sehari-hari. Urusan cinta memang sulit. Lantas apa yang saya lakukan? Pak Nasrul, satu-satunya dosen saya yang berambut gondrong dan awesome berkata "biarkanlah itu terbuka." So, jadi, biarkanlah pertanyaan-pertanyaan akan misteri kehidupan ini terbuka; biarkanlah waktu menjemput keajaiban dan keindahan yang tersimpan di masa yang akan datang, yang kita tidak tahu dimana dan kapan. Just enjoy life, do not be afraid; don't worry! But, do not waste your time by not doing any struggle! Keep awesome and cool!
Sekian, terimakasih!