Jumat, 21 Agustus 2015

Saudara

Pagi ini saya dilanda kebingungan. Setelah mandi dan menyiapkan makanan untuk hari ini, saya tak tertarik melakukan apapun. Maunya mengerjakan laporan magang, tapi tidak ada mood yang baik untuk itu. Kalau sudah kebingungan seperti ini biasanya ujungnya adalah kesepian, dan begitulah jadinya tadi pagi. Saya bingung hendak pergi kemana. Akhirnya, sebuah pikiran yang tak terduga muncul, yaitu mengunjungi rumah retret di Jedong, Malang. Tujuan utamanya adalah bertemu dengan pak Salome. Ia adalah orang yang banyak membantu dan berjasa pada waktu saya tinggal disana. Ia adalah kawan yang baik dan berjiwa muda serta ramah. Keluarga pak Salome sudah menganggap saya seperti saudara sendiri. Sayapun demikian juga. Maka, rasanya sungkan sekali apabila lama tidak menjumpai mereka semua.
Siang ini, saya disana terus dari jam 11 hingga jam 5. Selain pak Salome, saya juga bertemu karyawan-karyawan lain yang dulu juga sering membantu saya. Menggembirakan, demikianlah kesannya. Saya telah mengenal orang-orang baik di Malang ini, yang sudah menganggap saya bagian dari keluarga mereka. Maka, sangat menyenangkan bisa berkunjung dan bertemu dengan mereka semua. Saya tidak akan melupakan mereka semua dan akan terus berkunjung, sebab sekarang mereka adalah saudara.

Lagu Memorable

"Tiada nada, tiada suara
mampu mengungkapkan rasa
bahagia tak terkira
Tiada sungai, tiada samudera
mampu tandingi agung cinta-Mu
lembut hatimu ubah hidupku"

Ini adalah salah satu lagu kesukaan saya. Judulnya adalah "Karena Aku Kau Cinta." Lagu ini selalu membuat saya teringat akan momen bahagia ketika masih di asrama bersama teman-teman. Dulu, saya sering menyanyikan lagu ini ketika ikut bertugas paduan suara. Itu adalah masa yang sangat membahagiakan. Bagi saya lagu ini adalah sebuah ungkapan kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati itu sendiri adalah sukacita bersama orang-orang yang saya cintai, keberhasilan melewati tantangan besar, dan kedamaian hati karena dekat dengan Tuhan. Setiapkali saya menyanyikan lagu ini, momennya selalu pas, yakni ketika saya berkumpul dengan para sahabat, ketika sudah lulus, dan pada hari-hari yang penuh dengan berbagai event dan perayaan besar. Lagu ini benar-benar memorable!

Kamis, 20 Agustus 2015

Pindah Kos Lagi


Kos yang indah hancur dalam 3 hari
Saya pindah kos lagi. Kos yang nyaman dan tenang itu kini telah dibeli oleh seseorang pada awal lebaran lalu dan ia merubuhkan bangunannya bahkan ketika saya dan yang lainnya masih tinggal di tempat itu. Sebenarnya kami diberi waktu hingga tanggal 20 Agustus, namun pada tanggal 14 ia sudah menyuruh tukang-tukangnya membongkar bangunan itu. Setelah itu ia berkata bahwa tanggal 15 kos harus sudah kosong. Maka dengan bekerjasama dengan penghuni lain, cepat-cepat saya segera memindahkan barang-barang saya di kos yang baru. Kami menyewa kendaraan pick-up agar cepat dalam pindahan satu hari itu.
Malam-malam mengambil sisa-sisa barang yang ketinggalan.

Di malam-malam sebelumnya saya dan teman-teman kos sering berkumpul. Saya merasa senang bisa lebih akrab dengan mereka namun juga sedih karena akan berpisah dan tidak satu kos lagi.

 Kami semua sangat menyesali pemilik kos menjual tempat nyaman dan tenang itu. Kami juga jengkel dengan si pemilik baru yang seenaknya dan tidak menepati janji. Bagaimanapun, ia punya uang dan kuasa. Hal terbaik adalah pindah secepatnya agar terhindar dari suara-suara bising pembongkaran bangunan itu.

Sekarang saya tinggal di kos-kosan yang serumah dengan keluarga pemilik kos. Ini pertamakalinya saya ngekos seperti ini. Jadi, sekarang saya tidak sebebas dulu. Namun yang terpenting bagi saya adalah kenyamanan dan ketenangan dan kos ini sangat berpotensi untuk menjadi demikian.

Begitulah kawan! Memang seringkali peristiwa-peristiwa tak terduga datang menghampiri. Hal ini bisa menjadi sesuatu yang menyusahkan atau bisa juga menjadi kejutan yang membawa banyak kebaikan bagi kita.

Semester 7

Tidak terasa sekarang sudah memasuki semester 7. Ini berarti skripsi sudah di depan mata. Saya sendiri merasa siap-siap-nggak-siap. Rasanya tidak terasa tiga tahun sangat cepat berlalu; terlalu cepat. Bagaimanapun ketika waktunya sudah tiba maka hal yang menjadi kewajiban pada waktu itu harus dilakukan. Saya sendiri bukan pertamakalinya menghadapi hal semacam ini. Anda pasti juga lumayan sering mengalami hal yang sama; misalnya perpisahan dengan teman SMA. Ketika menjadi siswa kelas tiga di akhir semester, pasti rasanya berat meninggalkan teman-teman dekat di kelas. Atau, mungkin berat sekali rasanya meninggalkan zona nyaman sekolah dan menjadi lebih harus mandiri sebagai mahasiswa. Hal-hal semacam ini seringkali saya pikirkan ketika merasa tidak siap dan ragu. "Saya sudah menghadapi hal yang serupa sebelumnya, dan sekarang meskipun merasa tidak siap, saya yakin saya akan berhasil dan kesiapan itu sendiri akan dibentuk oleh proses," demikianlah kata-kata saya sendiri untuk memotivasi diri. Jadi akhir kuliah ini adalah hal "akhir" yang serupa dengan apa yang pernah saya alami.

Bagi anda yang juga menjalani masa-masa akhir kuliah, tetaplah enjoy dan woles! Lulus tidak harus tepat waktu, tapi pada waktunya! Hehe, ini bukan kata-kata saya tetapi semoga dapat menyemangati anda!