Minggu, 14 Desember 2014

Berkat

Saya berada di rumah setelah minggu-minggu yang berat dan penuh dengan tugas. Kali ini saya bisa lebih menikmati waktu di rumah, tidak seperti sebelumnya yang masih membawa embel-embel tugas. Pun demikian, saya masih mempunyai tanggungan tugas, namun itu tidak terasa begitu membebani; mungkin akibat pandangan sebelah mata pada mata kuliahnya, atau akibat setelah menyelesaikan tugas-tugas berat sehingga yang masih belum selesai jadi terlihat tidak penting. Haha, anyway saya bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik dan di pagi ini, ada doa lingkungan yang kebetulan gilirannya rumah kami sebagai tempat. 
Saya mengunggah satu bagian* dari serangkaian kegiatan pagi tadi di BBM (foto makanan) dan banyak teman yang merespon. Ada yang bilang "Uenaknya", "Jadi pengen," dan pertanyaan biasa seperti "Ndek rumah ada doa to Sep?". Dari semuanya, ada satu yang berkesan, yakni dari salah satu teman saya di Malang. Begini, katanya, "Oh gitu haha enak ya pas kamu pulang pas ketepak an giliran di rumahmu hihihi how blessed you are..". Kata-kata teman ini mengingatkan saya pada hal yang sama, yang juga dikatakan nenek. "Dapat berkat lagi, Sep. Pas kamu pulang selalu ada selamatan, entah dari rumah sini sendiri atau tetangga; selalu penuh berkah pas kamu pulang, le," demikian kalau saya rangkum dan terjemahkan ke bahasa Indonesia, haha. Benarkah demikian? Saya dengan senang hati bersyukur bila memang demikian. 
Berkat; ini adalah istilah jawa di daerah saya untuk makanan dari suatu selamatan atau syukuran. Saat saya pulang ke rumah dari Malang, rumah kami selalu mendapat berkat. Saat saya pulang, selalu ada berkah, demikian katanya.

*setiap sehabis ibadah ada acara makan-makan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar